Apa yang sobat-sobat pikirkan ketika
membaca judul di atas? Yaa.. Pinjam - meminjam merupakan hal yang umum
terjadi dalam kehidupan sehari - hari, dan terkadang terasa menyebalkan.
Manakala seseorang yang meminjam barang kita lupa mengembalikan apa yang
dipinjamnya. Kadang barang pinjaman tersebut dikembalikan dalam keadaan rusak
atau bahkan hilang. Berikut ini Kotik akan membahas dan memberikan tips dalam
menghadapi kasus - kasus yang sering terjadi dalam situasi pinjam - meminjam di
tempat kerja ;
1. TIPS MENGHADAPI TEMAN YANG SUKA MEMINJAM ALAT KERJA
a. Tidak perlu berkorban
untuk meminjamkan peralatan kerja yang sedang dipakai kepada rekan kerja kita.
Pada saat kita sedang
menggunakan alat kerja yang sedang kita pakai (Misal : Laptop) ... Tiba - tiba
ada seseorang datang lalu mengatakan " Kak, pinjam laptopnya
dong, mau ..." wah pastinya males banget dong? Kita dapat menolak permintaan tersebut dengan berkata bahwa kita sedang
memakai peralatan tersebut. Tidak perlu merasa sungkan atas hubungan baik yang
telah terjalin dan jangan menjadi tidak enak hati bila tidak meminjaminnya.
Kita juga dapat membantunya dengan menanyakan kepada teman lain yang sedang tidak
menggunakan peralatan tersebut atau dapat juga mengajukan proposal permohonan
penambahan peralatan karena sangat dibutuhkan apalagi ada over
load pekerjaan.
b. Menghadapi atasan
yang meminjam peralatan kantor bawahannya.
Teman - teman lagi enak - enaknya nih pakai peralatan kerja
pribadi, tiba - tiba bos / atasan datang mau pinjam perlatan yang kalian
miliki. Waduh, untuk kali ini rasanya pasti nggak enak banget dong? Mau nolak,
rasanya nggak enak mau pinjamkan karena kita pun mau pakai.
Pastinya kalian pernah mengalami situasi seperti ini kan? Nah, sebenarnya kita dapat merelakan
peralatan kantor yang dipinjam oleh atasan kita, kecuali barang berharga
seperti kalkulator. Relakan saja bila yang dipinjam adalah barang-barang yang
bernilai kecil seperti pulpen, penghapus, dll. Kita
dapat meminta peralatan kantor lagi kepada bagian penyediaan barang.
c. Rekan kerja yang meminjam
alat kecantikan (bedak, lipstick, dll.)
Untuk teman - teman yang berasal dari kaum hawa (wanita),
kalian pasti pernah dong ngalamin yang namanya peralatan kosmetik kalian itu
dipinjam oleh sesama teman wanita kalian ( ya iyalah, kalau dipinjem sama cowok
justru bakal jadi tanda tanya ??? Jangan - jangan cowoknnya itu.... ) Ups..
daripada ngegosipin yang macem - macem, mending kita langsung bahas masalah
yang satu ini. Menurut pemantauan kami sih, sebaiknya kita tidak meminjam
peralatan kecantikan karena bersifat sangat privasi dan dapat menimbulkan perasaan risih karena peralatan
kecantikan seperti lipstick dan bedak langsung menyentuh kulit si pemakainya. Maka setelah peralatan tersebut dipinjam, kita
dapat membersihkan terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Hal ini dikarenakan
melalui media pinjam meminjam ini kuman dan bakteri dapat berpindah dengan
sangat mudah. Menurut saran kami sih, sebaiknya alat kosmetik dipakai sendiri sendiri
aja.
2. CARA MENAGIH
Nah,
setelah tadi kita membahas tentang pinjam - meminjam, kali ini kita membahas
mengenai cara menagih barang kita yang dipinjam oleh teman - teman kita,
seringkali apa yang dipinjam terkadang tidak dikembalikan, nah pasti kesel kan
pada saat barang yang kita pinjam lupa dikembalikan? Entah karena faktor
sengaja atau tidak sengaja yang namanya barang dipinjam itu mutlaknya
dikembalikan. Karena seringkali banyak yang lupa maka berikut ini tips
bagaimana cara menagih yang baik dan benar :
a.
Terhadap teman yang lupa mengembalikan barang.
Saat kita sudah
memberikan kepercayaaan kepada teman kita. Eh.. ternyata orangnya lupa
mengembalikan apa yang ia pinjam. Saat kita meminjamkan barang kepada
teman, kita dapat menyampaikan bahwa kita sangat membutuhkan barang tersebut
sewaktu-waktu maka mintalah padanya untuk segera mengembalikan barang tersebut
setelah menggunakannya. Jika ia lupa mengembalikan sesuai waktu yang
ditetapkan, kita berhak untuk mengingatkannya. Sebaiknya saat mengingatkan ataupun menagih gunakanlah kata-kata yang baik dan sopan
agar tidak menimbulkan perasaan bersalah pada peminjam.
b.
Terhadap teman yang meminjam uang.
Sebaiknya kita tidak usah
meminjam uang ke teman (meskipun jumlahnya kecil) karena dapat memungkinkan
mendatangkan hubungan yang kurang baik. Jika terpaksa, maka lebih baik
menyarankannya untuk meminjam uang ke bagian keuangan (cash bon) kantor.
Kita juga tidak harus memberikan pinjaman uang kepada rekan kita jika ia
memiliki kebiasaan meminjam uang. Jika terlanjur untuk meminjamkan maka salah
satu situasi yang dapat kita gunakan untuk menagih adalah saat
gajian. Hindari menagih uang saat akhir bulan karena pada saat itu suasana
hatinya sedang bahagia. Untuk konsekuensinya bila kita telah berani meminjamkan
uang, kita juga harus bersedia menerima risikonya, misalnya uang kita tidak
dikembalikan sesuai dengan waktu yang sudah dijanjikan.
3. MEMINJAM KENDARAAN KANTOR
Tidak
menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.
Lebih
baik hindarilah menggunakan kendaraan kantor untuk kepentingan pribadi.
Pemimpin yang mendapat fasilitas mobil pun harus bisa membedakan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan kantor. Misalnya atasan tersebut datang ke
kantor dengan menggunakan mobil kantor namun diantar oleh istrinya karena sang
istri ingin berbelanja dengan menggunakan kendaraan tersebut. Hal tersebut
tidak etis karena kantor menyediakan fasilitas itu untuk memperlancar tugas
kantor bukan kepentingan pribadi. Meminjamkan kendaraan dinas kepada anggota
keluarga yang lain pun tidak
diperbolehkan.
Karyawan
dapat meminjam kendaraan kantor berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan.
Biasanya setiap kantor memiliki aturan dalam hal peminjaman barang milik
perusahaan. Misalnya saja, setelah jam kantor kendaraan boleh dipinjam tapi
setelah selesai harus masuk garasi dengan bahan bakar penuh, dsb. Aturan ini
dibuat tentu dengan berbagai pertimbangan supaya tidak ada karyawan yang
menggunakan fasilitas kantor sesukanya.
Fasilitas
kantor yang lain yang sering dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi adalah
telepon dan faksimile. Karyawan yang memiliki pekerjaan sambilan bisnis tidak
menutup kemungkinan bagi mereka untuk menerima telepon atau faks dalam jam
kerja. Bagi karyawan yang memiliki
pekerjaan sampingan dapat manfaatkan
waktu di luar jam kerja untuk menerima telepon atau faks namun tentu saja jangan gunakan fasilitas kantor. Kita dapat menggunakan
telepon pribadi kita atau pergi ke wartel
terdekat yang melayani pengiriman berita melalui faksimile.
4. SENSE OF BELONGING
Setiap
karyawan harus memiliki sense of belonging (rasa kepemilikan) terhadap peralatan kantor yang dipercayakan kepadanya karena peralatan tersebut akan sangat
mendukung pekerjaannya. Kurangnya rasa kepemilikan atas barang tersebut
membuat karyawan tidak merawat bahkan bertanggung
jawab atas keamanan
barang yang dipercayakan kepadanya.
Ketika kita
menghilangkan barang yang kita pinjam dari kantor, kita harus bertanggung jawab
dan menyerahkan pada kebijakan kantor. Apakah kantor akan memotong gaji kita
secara berkala atau meminta kita segera menggantinya. Begitu juga barang yang
dihilangkan oleh teman kita setelah meminjamnya dari kita, kita yang akan bertanggung jawab atas hilangnya barang tersebut karena kantor tahu bahwa barang tersebut dipercayakan kepada kita.
So, itulah Tips yang dapat kami berikan. Terima kasih atas
dukungannya.